Pernahkah anda berdialog dengan hati anda?Menanyakan apa maunya?kemana muaranya?dan bagaimana niatnya?Dikala malam mulai menyambangi langit,dalam kamar redup aku suka berbicara dengan hatiku,tentang apa saja yang sudah kulakukan hari ini & bagaimana niatku dalam melakukan kegiatan tersebut. Terkadang disertai menangis bahkan tersenyum simpul..Berbicara dengan hati,Ya terapi mujarab tuk melihat sejauh mana kita mengenal hati kita sendiri.
Ada saja hal-hal yang terlewat kulakukan dengan keikhlasan,aku tetap manusia biasa yang masih mengalami proses belajar menuju kebersihan hati sesungguhnya. Hingga ku menemukan sebuah buku usang pemberian ibuku,penuh debu dan lusuh namun masih terlihat menarik tuk dibaca dengan sampul merah jambunya. Buku ini sudah cukup lama,karena buku turun temurun dari Babaku. Buku itu berjudul "Hati".
Kubuka perlahan dengan penuh rasa penasaran tentang apa isinya. Lembar pertama kubuka, Tersaji Hadits Shahih Rasulullah SAW Yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Nabî SAW bersabda:
"Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila dia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila dia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal darah itu ialah hati." (Muttafaqun `Alaihi, dari Nu`man bin Basyîr).
Aku tertegun,begitu kuatkah hati??padahal ia hanya segumpal darah namun dapat menentukan bagaimana tubuh itu kan menapaki hidup.
Aku kembali meneruskan pengembaraan otakku menemukan arti "Hati". Baris kedua ada Firman Maha Pemberi Hidup Allah SWT Surat Asy-Syams, ayat 8 - 10 :
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, (QS. 91:8) sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, (QS. 91:9) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. 91:10)."
Subhanallah,Begitu kuatkah Hati,sehingga Allah SWT Menempatkannya sebagai pengatur Raga,raga yang kuat ditopang tulang dan daging.
Dalam hati manusia terdapat dua jenis "benih penentu", saling bertolak belakang dan terkadang bertengkar tuk memperebutkan posisi.yang satu kita sebut saja sebagai "benih kebaikan" yang merangsang dan mendorong manusia untuk selalu melakukan amal kebajikan dan senantiasa ingin selalu berdekatan dan menyenangkan hati Tuannya Allah SWT. Sedangkan benih yang satunya adalah benih kejahatan yang memaksa pemiliknya tuk berbuat perbuatan fahsya(keji) & kemudharatan kepada Allah Azza Wa Jahla.
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa pada hati manusia terdapat 2 (dua) kekuatan yaitu kekuatan "Fujur" dan "Taqwa" dua kekuatan yang selalu berperang berusaha menjadi pemenang agar dapat mempengaruhi prilaku kehidupan pemiliknya. Jika kekuatan Taqwa(Benih Kebaikan) yang menang,maka akan timbul sosok yang selalu mengerjakan amal shalih secara ikhlas,benar dan kontinyu dengan sendirinya benih kebaikan akan berkembang dan menguasai hati pemiliknya. Pemilik hati dengan kekuatan Taqwa akan menjelma menjadi pribadi yang menyenangkan untuk orang-orang disekelilingnya&tentunya sangat melayani&membahagiakan Allah SWT. Ide,pola pikir,kepribadian & seluruh anggota tubuhnya akan senantiasa mengikuti arah datangnya kebajikan,ia menjadi orang yang beruntung mampu menjaga kebersihan dan kesucian hatinya dari nafsu syahwat syaithaniyah,Sebagaimana Firman Allah SWT:
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, (QS. 91:9)
Dan sebaliknya bagi manusia yang lebih sering merespon tuntutan nafsu syahwat syaithaniyahnya maka tindakan tercela lagi berdosa itu dengan otomatik memberikan ruang dan mempercepat pertumbuhan serta peluasan "benih-benih kejahatan (fujur)" sehingga benih ini akan mendominasi hatinya. Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya orang mukmin, ketika ia berbuat dosa maka (saat itu juga) akan menempel titik hitam di hatinya, jika ia bertaubat dan mencabut (dirinya dari perbuatan dosa tersebut) dan memohon ampunan maka hatinya (kembali) bersih, jika ia menambahinya (dengan perbuatan dosa lagi) maka titik hitam itu bertambah pula di dalam hatinya"
Orang yang hatinya diliputi benih kejahatan akan memiliki ide,pola pikir,prilaku serta kepribadian yang selalu mengikuti nafsu syahwat syaithaniyah (Naudzubillah Suma Naudzubillah Min Dzalik).Hatinya akan dipenuhi kekelaman,mata hatinya buta tuk melihat kebenaran yang bersumber padaNYA. Maka mereka termasuk orang yang merugi sebagaimana firman Allah SWT:
"Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. 91:10)."
Aku mulai tersadar betapa berharganya waktu tuk benahi,hiasi hati dan percantik hati. Karena sesungguhnya sesuatu yang paling berharga, paling bernilai dan paling mulia pada diri manusia adalah hatinya. Sedang anggota tubuh hanya sekedar mengikuti dan menjadi pelayan hati, sebagaimana seorang tuan yang memerintahkan hamba sahayanya sebagai pelayannya.
Hatimu Adalah Cerminan Dirimu,Berkacalah dengan hatimu maka kau kan temukan siapa sesungguhnya dirimu..Waallahualam Bisawab
(Mohon ampun&maaf kupanjatkan Pada Allah SWT Dan Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,Atas kesalahanku dalam menulis&berucap,Kesempurnaan hanya milikMU,Zat Mulia Dan Tertinggi Allah SWT)
perionair
Ada saja hal-hal yang terlewat kulakukan dengan keikhlasan,aku tetap manusia biasa yang masih mengalami proses belajar menuju kebersihan hati sesungguhnya. Hingga ku menemukan sebuah buku usang pemberian ibuku,penuh debu dan lusuh namun masih terlihat menarik tuk dibaca dengan sampul merah jambunya. Buku ini sudah cukup lama,karena buku turun temurun dari Babaku. Buku itu berjudul "Hati".
Kubuka perlahan dengan penuh rasa penasaran tentang apa isinya. Lembar pertama kubuka, Tersaji Hadits Shahih Rasulullah SAW Yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Nabî SAW bersabda:
"Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila dia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila dia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal darah itu ialah hati." (Muttafaqun `Alaihi, dari Nu`man bin Basyîr).
Aku tertegun,begitu kuatkah hati??padahal ia hanya segumpal darah namun dapat menentukan bagaimana tubuh itu kan menapaki hidup.
Aku kembali meneruskan pengembaraan otakku menemukan arti "Hati". Baris kedua ada Firman Maha Pemberi Hidup Allah SWT Surat Asy-Syams, ayat 8 - 10 :
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, (QS. 91:8) sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, (QS. 91:9) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. 91:10)."
Subhanallah,Begitu kuatkah Hati,sehingga Allah SWT Menempatkannya sebagai pengatur Raga,raga yang kuat ditopang tulang dan daging.
Dalam hati manusia terdapat dua jenis "benih penentu", saling bertolak belakang dan terkadang bertengkar tuk memperebutkan posisi.yang satu kita sebut saja sebagai "benih kebaikan" yang merangsang dan mendorong manusia untuk selalu melakukan amal kebajikan dan senantiasa ingin selalu berdekatan dan menyenangkan hati Tuannya Allah SWT. Sedangkan benih yang satunya adalah benih kejahatan yang memaksa pemiliknya tuk berbuat perbuatan fahsya(keji) & kemudharatan kepada Allah Azza Wa Jahla.
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa pada hati manusia terdapat 2 (dua) kekuatan yaitu kekuatan "Fujur" dan "Taqwa" dua kekuatan yang selalu berperang berusaha menjadi pemenang agar dapat mempengaruhi prilaku kehidupan pemiliknya. Jika kekuatan Taqwa(Benih Kebaikan) yang menang,maka akan timbul sosok yang selalu mengerjakan amal shalih secara ikhlas,benar dan kontinyu dengan sendirinya benih kebaikan akan berkembang dan menguasai hati pemiliknya. Pemilik hati dengan kekuatan Taqwa akan menjelma menjadi pribadi yang menyenangkan untuk orang-orang disekelilingnya&tentunya sangat melayani&membahagiakan Allah SWT. Ide,pola pikir,kepribadian & seluruh anggota tubuhnya akan senantiasa mengikuti arah datangnya kebajikan,ia menjadi orang yang beruntung mampu menjaga kebersihan dan kesucian hatinya dari nafsu syahwat syaithaniyah,Sebagaimana Firman Allah SWT:
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, (QS. 91:9)
Dan sebaliknya bagi manusia yang lebih sering merespon tuntutan nafsu syahwat syaithaniyahnya maka tindakan tercela lagi berdosa itu dengan otomatik memberikan ruang dan mempercepat pertumbuhan serta peluasan "benih-benih kejahatan (fujur)" sehingga benih ini akan mendominasi hatinya. Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya orang mukmin, ketika ia berbuat dosa maka (saat itu juga) akan menempel titik hitam di hatinya, jika ia bertaubat dan mencabut (dirinya dari perbuatan dosa tersebut) dan memohon ampunan maka hatinya (kembali) bersih, jika ia menambahinya (dengan perbuatan dosa lagi) maka titik hitam itu bertambah pula di dalam hatinya"
Orang yang hatinya diliputi benih kejahatan akan memiliki ide,pola pikir,prilaku serta kepribadian yang selalu mengikuti nafsu syahwat syaithaniyah (Naudzubillah Suma Naudzubillah Min Dzalik).Hatinya akan dipenuhi kekelaman,mata hatinya buta tuk melihat kebenaran yang bersumber padaNYA. Maka mereka termasuk orang yang merugi sebagaimana firman Allah SWT:
"Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. 91:10)."
Aku mulai tersadar betapa berharganya waktu tuk benahi,hiasi hati dan percantik hati. Karena sesungguhnya sesuatu yang paling berharga, paling bernilai dan paling mulia pada diri manusia adalah hatinya. Sedang anggota tubuh hanya sekedar mengikuti dan menjadi pelayan hati, sebagaimana seorang tuan yang memerintahkan hamba sahayanya sebagai pelayannya.
Hatimu Adalah Cerminan Dirimu,Berkacalah dengan hatimu maka kau kan temukan siapa sesungguhnya dirimu..Waallahualam Bisawab
(Mohon ampun&maaf kupanjatkan Pada Allah SWT Dan Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,Atas kesalahanku dalam menulis&berucap,Kesempurna
perionair
1 comments:
Subhanallah :-)
Post a Comment
thanks for comment..Arigatou gozaimasu:-) senyumlah untuk bahagia, jangan menunggu bahagia untuk tersenyum:-)